Global Var

Menuju Blogger Indonesia Bermartabat

Menuju Blogger Indonesia bermartabat yang jujur, agamis dan bertanggung jawab.
Blogger berbeda dengan pengguna media maya lainnya, Blogger menurut saya pribadi merupakan panggilan “kehormatan” bagi mereka yang menulis dalam sebuah media Web Log (Blog), rutin menggeluti dunia blogging baik dalam kapasitas terbatas sebagai diary online ataupun dalam kapasitas yang lebih luas sebagai citizen journalism yang mempunyai arti seseorang yang berperan aktif dalam proses pengumpulan, penelitian, pelaporan dan penyebaran berita dan informasi yang berguna bagi masyarakat umum.
Bagaimana dengan mereka yang menggunakan media Blog untuk bekerja mencari “penghasilan tambahan” di dunia maya (make money online), apakah mereka bisa disebut juga blogger…? Tentu saja mereka pun adalah blogger dalam kapasitas pemilik, pengguna, penulis dan yang memanfaatkan media blog.
Jika Darren Rowse pemilik ProBlogget.Net dalam postingannya “Do You Call Yourself a Blogger?” mulai mengurangi penggunaan istilah Blogger dalam aktivitas bloggingnya, bisa jadi karena dia memiliki alasan pribadi yang cukup kuat untuk mengambil keputusan itu. Alasan apapun, saya tetap tidak setuju “pengurangan” sebutan tersebut karena pengguna blog tetap saja akan disebut Blogger dan itu tidak mengurangi prestisius ataupun membatasi kesempatan yang semakin besar ke depan bahwa media blog akan terus tumbuh menjadi sebuah GOM (Giant online media) yang sangat diperhitungkan.
Saya tertarik dengan salah satu komentar yang masuk pada postingan Darren tersebut bahwa ada juga istilah lain untuk Blogger yaitu, Conversation Architect! Ya media blog memang “Media Pembangun Komunikasi” baik antara pemilik blog dengan pengunjung, pengunjung dengan pengunjung ataupun komunikasi tiga arah yang hal tersebut jarang terjadi pada sebuah web ataupun situs lain.
Beragam pendapat terlontar saat saya tanyakan deskripsi dan apa yang terlintas saat mendengar atau membaca kata “Blogger” pada teman-teman yang memiliki blog. Sebelum menulis artikel ini saya menyempatkan berbincang-bincang (baca: Chating) dengan beberapa orang blogger yang saya kenal menanyakan opini mereka tentang istilah blogger; ada yang menyebut blogger itu sebatas mereka yang memiliki blog, orang yang menulis catatan harian di internet (baca: diary online), orang yang mencari dolar di internet, pengguna jasa webblog (blogspot, wordpress dan lainnya), penyebar informasi, blogger adalah mereka orang-orang yang terpilih, orang-orang kreatif, blogger adalah orang-orang yang bertalenta dalam seni web design, blogger adalah mereka yang peduli akan gejolak sosial, blogger adalah orang-orang akademis dan berbagai pendapat lainnya.
Apapun pandangan tentang istilah “Blogger” memang tidak lebih dari pengguna weblog yang memanfaatkan teknologi informasi dengan berbagai ragam tujuan. Sebuah pernyataan yang sudah selayaknya dipertimbangkan menyebutkan (kurang-lebih), “Siapa yang menguasai teknologi informasi dan membangun public opinion akan berada di depan!” Maka bagi para aktivis pergerakan, gunakanlah media ini (blog) untuk membangun informasi dan publik opini.
Pada awal paragraf saya menulis, “Menuju Blogger Indonesia bermartabat yang jujur, agamis dan bertanggung jawab.” sudah seharusnya Blogger Indonesia memang seperti itu karena prosfek dunia blogging sudah semakin terasa dan sudah saatnya kita selaku pengguna media blog untuk membangun serta menjaga martabat dengan berlaku jujur dalam artian baik melalui identitas diri ataupun cara yang dilakukan untuk mengundang pengunjung serta menjunjung netiquette (etika internet berupa pengambilan source, referensi, legal content dan nilai moral positif lainnya).
Agamis, dalam artian mengetahui rambu-rambu agama masing-masing, karena setiap ajaran agama memiliki karakteristik berbeda akan batasan sesuatu yang diperbolehkan atau dilarang, ambil contoh sederhana tentang penggunaan keyword yang berbau pornografi dan pornoaksi, mohon jangan nodai blogger dengan keyword-keyword tersebut masih banyak keyword lain yang lebih positif dalam mengundang traffic.
Bertanggung jawab, dalam artian menyadari akan butterfly effect atau efek kupu-kupu dalam setiap tindakan, karena sekecil apapun yang kita lakukan memiliki konsekuensi dan berpengaruh (langsung ataupun tidak) baik untuk pribadi maupun orang lain, terlebih sebuah tulisan (postingan) ataupun tindakan yang dibuat dengan satu tujuan, sedikit banyak akan mempengaruhi orang untuk bertindak terlepas berbuat baik atau buruk.
Setuju ataupun tidak, mungkin terasa berat bagi sebagian orang atau malah langkah yang ringan bagi sebagian lain. Dalam rangka indonesia bangkit maka Blogger pun sudah sepantasnya berupaya untuk bangkit dengan menuliskan ide-ide kecil yang mencerahkan bukan malah semakin menambah buram potret dunia internet Indonesia. Maka mari kita bersama menjadi Blogger Indonesia bermartabat yang Jujur, agamis dan bertanggung jawab.

Artikel ini masih merupakan tulisan rintisan, rekan blogger bisa turut serta mengembangkan tema ini di blog masing-masing.