Global Var

mengintip pesantren

Dari segi ma’na pesantren tidak hanya identik dengan ma’na keislaman tetapi juga mengandung ma’na keaslian Indonesia,mengapa disebut dengan keaslian Indonesia karena hampir banyak pesantren bias ditemukan diindonesi khususnya di pulau jawa.
Pesantren sebagai tempat pendidikan memilki banyak budaya diantaranya budaya musyawaroh,batsul masail,sampai dengan hal-hal yang sepele seperti ngopi bareng ataupun ngopler.pergaulan hidup yang niscaya memberikan gambaran hidup dari para santri itu sendiri baik berfikir maupun berperilaku.walaupuhn pesantren banyak terkenal dengan suatu tempat yang kumuh maupun kuno tetapi pesantren merupakan salah satu tempat tinggal para santri yang sedang menuntut ilmu atau mengembangkan ilmu agama maupun kepribadian.
Pergaulan yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai kebudayaan jawa{rata-rata berperilaku sopan red.}yang mana dengan kebudayaan tersebut dimaksutkan supaya bias atau dapat menjamu orang-orang asing yang kebetulan singgah di pesantren tersebut.jika kita masuk kesebuah pesantren maka kita akan menemukan berbagai tradisi yang mengakar dipesantren tersebut,yang mana tradisi tersebut sulit kita dapatkan didunia luar.
Dipesantren selain untuk memperdalam ilmu agama,seperti belajar membaca kitab,menghafal al-qu’an melalui sekolah diniah juga bisa belajar ilmu formal pada umumnya.
Sisi menarik dari pesantren{salafiyah}adalah nyantri sambil bekerja atau bekerja untuk ngalap barokah dari sang kiai/gurunya seperti bekerja disawah,mengembala kambing danlain sejenisnya.
Memang benar bagi santri yang ikut bekerja untuk sang yainya itu memiliki dua sisi,sisi yang pertama adalah diberi fasilitas yang memadai oleh sang kyainya tersebut tetapi sisi yang kedua sang abdi ndalem aus pandai-pandai dalam mengtur waktu,waktu untuk bekerja maupun waktu waktu untu belajar.
Adapun yang ingin belajar nahwu maupun shorof {yaitu ilmu yang membahas tentang bagaimana caranya membaca kitab kuning /kitab kosongan}pondok pesantren lirboyolah pilihan yang tepat,ataupun yang ingin belajar ilmu hadist bisa juga dipondok pesantren ploso mojo kediri,dan masih banyak lagi pondok –pondok pesantren yang menerpkan sistem pembelajaran seperti ilmu hadst,menghafal al-qur’an,nahwu shorof,dan lain sebagainya yang tersebar diseluruh Indonesia ini.
Kita memeng dituntut krisis dalam menghadapi kebudayaan dan keagamaan dan juga[insane pencipta] yangf dimaksud sebagai insane yang memiliki gagasan-gagasan kemajuan ,selalu mencari –cari perbaikan dan pembaruan yang tidak kehilangan dari nilai-nilai moral agam islam. memang benar sih kebanyakan para remaja yang disuruh untuk nyantri merasa minder karena merasa kuno atau ketinggalan jaman atau juga gak gaul. Tetapi mengapa kok gak sekolahan-sekolahan luar yang belum tentu membuat sang remaja itu tadi mendapat pendidikan yang baik yang mengikuti ajaran-ajaran islam,tetapi malah terpengaruh pada hal-hal yang negative seperti tawuran,sex bebas,minuman keras atau banyak lagi yang mudah kita dapatkan didunia luar,,.